Ketika sebagian dari usus tidak memiliki aliran darah yang memadai, apa yang menyebabkan sepsis?

Ketika sebagian dari usus tidak memiliki aliran darah yang memadai, apa yang menyebabkan sepsis?
Anonim

Menjawab:

Produk limbah bakteri beracun, dan menumpuk sampai mereka dilepaskan ke dalam darah secara massal, menghasilkan reaksi inflamasi sistemik dan akhirnya, sepsis parah.

Penjelasan:

Ketika jaringan tidak mendapatkan suplai darah yang memadai, sel-sel tidak dapat menerima produk yang mereka butuhkan untuk berfungsi, mereka juga tidak dapat mengeluarkan produk limbah mereka dan mereka mulai mati, dan jaringan menjadi nekrotik.

Usus ini sangat berbahaya karena beberapa alasan. Pertama, mereka dapat dengan mudah menjadi bengkok; mengarah ke pembentukan darurat bedah yang mengancam jiwa yang dikenal sebagai a volvulus; sebagian memutar usus.

Tidak hanya usus yang menerima suplai darah yang tidak memadai, tetapi torsi juga menyebabkan penyumbatan, yang menyebabkan apa pun yang ada di usus pada saat itu, menumpuk. Tanpa suplai darah, tubuh tidak dapat melakukan respons imun, dan karena lokasi usus, ia tidak dapat melakukan apa pun terhadap bagian memutar usus.

Kedua, usus adalah lokasi yang sangat menyusahkan untuk terjadinya cedera seperti itu, karena penuh dengan bakteri. Dengan tubuh tidak dapat mengirim sel-sel kekebalan untuk menanggapi ancaman ini, bakteri mulai berkembang; terutama karena ada banyak nutrisi untuk mereka manfaatkan ketika sel-sel mulai rusak.

Bakteri ini sebagian besar anaerob, dan karenanya tidak memerlukan oksigen, dan produk metaboliknya sangat beracun. Ketika produk limbah mereka menumpuk, mereka mulai menyebabkan kerusakan pada jaringan di sekitarnya, dan mulai berdifusi ke dalam aliran darah, di mana mereka dengan cepat mencapai tingkat berbahaya.

Tubuh sebagian besar kewalahan oleh racun-racun ini, dan berusaha mengendalikan situasi. Reaksi inflamasi masif dipicu yang sebagian besar tidak efektif dan kontra-produktif, dan menghasilkan kondisi yang dikenal sebagai Sepsis (Systemic Inflammatory Response Syndrome).

Denyut jantung dan laju pernapasan meningkat, dan tekanan darah merosot. Suhu tubuh menjadi meningkat secara signifikan dalam upaya untuk menghancurkan bakteri. Ini membutuhkan banyak energi, dan seiring berjalannya waktu, tubuh mulai lelah. Ketika proses biokimia dalam tubuh mulai melambat, itu menyebabkan suhu inti tubuh menurun.

Kecuali jika antibiotik diberikan segera, pasien ditempatkan pada ventilator, dan operasi darurat berhasil, pasien akan dengan cepat turun menjadi kegagalan multi-organ dan syok septik, dan pada akhirnya, henti jantung (kematian).